PENETAPAN BD TANAH, PD TANAH, PERSEN (%) PORI DAN PERSEN (%) FC
HALAMAN
PENGESAHAN
JUDUL : PENETAPAN BD TANAH, PD TANAH, PERSEN
(%) PORI DAN PERSEN (%) FC
NAMA : UDIN HADAD
NPM : 041 210 046
KELOMPOK : III (TIGA)
PRODI : AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS : PERTANIAN
Telah
Disetujui Oleh
Koordinator
Praktikum DDIT
(IDRIS
ABD. RACHMAN, SP.M.Si)
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia
serta kesempatan yang di berikan yang di berikan kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah (PENETAPAN BD TANAH, PD TANAH, PERSEN (%) PORI DAN
PERSEN (%) FIELD CAPASITY) dapat di susun dengan baik.Syalawat
serta salam semoga tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta
para sahabat dan keluarganya.
Dengan
tersusunya laporan praktikumk ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
di pelajari dalam menambah dan memperdalam ilmu tentang “Dasar-Dasar Ilmu
Tanah.
Tak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak dosen pengasuh mata kuliah yang
telah membimbing dan mengarahkan kami dalam melaksanakan praktikum ini,semoga
hasil laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Dengan
keterbatsan referensi, penulis mencoba menyajikan laporan praktikum ini dalam
bentuk yang sederhana mungkin, maka dari itu saran dan kritikan yang bersifat
membanggun sangat kami harapkan demi penyempurnaan laporan praktikum ini
kedepan.
Akhir
kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua, terutama diri penulis.
Ternate, Desember 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. Hal
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... v
I.
PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1. Latar Belakang .......................................................................... 1
2. Tujuan
Praktikum ...................................................................... 2
II.
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 3
1. Faktor-Faktor Bulk
Density Tanah, Partikel Density ............... 3
2. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Persen (%) Pori ............... 4
3. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Persen (%) Field Capacity 4
4. Komponen Penyusun
Tanah ..................................................... 4
III.
BAHAN
DAN METODE ........................................................ 7
1.
Tempat
Dan Waktu ................................................................... 7
2. Alat Dan Bahan ......................................................................... 7
3. Metode Praktikum .................................................................... 7
4.
Pelaksanaan ............................................................................... 7
5.
Teknik Analisa Data ................................................................. 8
IV.
HASIL
DAN PEMBAHASAN ................................................ 10
1. Hasil ......................................................................................... 10
2. Pembahasan ............................................................................. 10
V.
KESIMPULAN
DAN SARAN ............................................... 12
1. Kesimpulan ............................................................................... 12
2. Saran ......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 13
LAMPIRAN................................................................................................. 14
DAFTAR TABEL
Tabel Teks Halaman
1.
Metode pengamatan praktikum .................................................................. 7
2.
Nilai BD, PD, persen (%) pori dan persen (%) FC dilokasi praktek ........ 10
3.
Hasil pengamatan Bulk Density, Partikel Density, persen (%) Pori dan
persen (%) Field Capasity ......................................................................... 14
I.
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Pada
mulanya tanah di pandang sebagai lapisan permukaan bumi(Natural Body) yang
berasal dari bebatuan(natural material) yang telah mengalami serangkaian
pelapukkan oleh gaya-gaya alam (natural force) sehingga membentuk regolith
(lapisan berpartikel halus).
Tanah terbentuk dari bahan asalnya yang disebut sebagai
bahan induk. Bahan induk tanah berasal dari batuan melalui proses pelapukan
berubah membentuk lapisan atau horizon-horizon tanah dan akhirnya membentuk
suatu tubuh tanah yang utuh.
Batuan induk adalah semua bahan yang keras, maupun lunak
seperti abu vulkanik, batu liat, batu kapur, endapan sungai dan laut, gambut
serta bahan-bahan lainnya yang merupakan asal pembentukan tanah. Karena tanah
berasal dari suatu bahan induk yang telah mengalami pelapukan, maka sifat-sifat
tanah baik fisik, kimia, dan minerologi tanahnya tidak berbeda jauh dari sifat
bahan induknya, terkecuali telah mengalami pelapukan lanjut.
Tanah merupakan bangunan alami yang tersusun atas
horizon-horizon yang terdiri atas bahan mineral dan organik, kemudian manusia
sangat tergantung pada tanah dan sampai batas-batas tertentu tanah yang baik
tergantung pada manusia dan pengelolahnya. Tanah merupakan tumbuhan alam
tumbuhan dapat hidup, dan manusia menikmati dan menggunakan tumbuhan karena
keindahannya dan karena manfaatnya dimakan oleh mahluk lainnya. Juga tingkat
hidup kerap kali ditentukan oleh kualitas tanah da oleh jenis kualitas
tumbuh-tumbuhan dan juga hewan-hewan yang hidup di atasnya.
Bulk density
atau biasa disingkat dengan (BD) merupakan petunjuk kepadatan tanah,
makin padat suatu tanah makin tinggi tingkat bulk density, maka penting untuk
mengetahui tingkat kepadatan suatu tanah karena makin padat suatu tanah, maka
makin sulit air untuk meneruskan atau menembus akar tanaman. BD juga berbeda
dengan partikel density (PD) (kerapatan jenis zarah), tanah kering persatuan
volume partikel-partikel (padat ) tanah (jadi tidak termasuk pori-pori tanah,
tanah mineral mempunyai partikel density = 2,65 g/cm3 dengan
mengetahui besarnya bulk density dan partikel density maka dapat dihitung
banyaknua persen (%) pori-pori total tanah.
Pori-pori tanah bagian dari tanah yang tidak terisi
oleh bahan padat (terisi udara dan air). Pori terdiri atas kasar berisi udara
atau air gravitasi dan halus berisi udara atau air kapiler tetapi tidak dapat
menyimpan atau menahan air. Peredaran air ini disebut aerase sehingga pori
makro dinamakan juga pori aerase. Pori-pori berukuran kecil (pori
mikro), memiliki gaya kapiler yang dapat menahan air dan menaikkan air dari
permukaan air tanah ke zona perakaran tanaman. Sehingga berdasarkan fungsinya
pori-pori ini dinamakan pori kapiler. Porositas adalah jumlah pori aersi dan
pori kapiler.
Dari uaran diatas maka dipandang perlu untuk melakukan
percoban penetapan Bulk Density (BD), Partikel Density (PD), Persen (%) Pori
dan Persen (%) Filed Capasity (FC).
2. Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini antara
lain :
1.
Mengatahui cara
penetapan BD dan PD tanah
2.
Mengatahui perbedaan nilai BD dan PD pada setiap lapisan
3.
Mengatahui
persen (%) pori tanah
4.
Mengatahui field
capacity (FC)
II.
TINJAUAN PUSTAKA
1.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bulk Density Dan
Partikel Density Tanah
Kerapatan
partikel (Bulk Density) merupakan berat partikel persatuan volume tanah beserta
porinya. Kisaran kerapatan limbat tanah berfariasi cukup lebar tergantung ruang
pori dan tekstur tanahnya. Bahan organik mineral juga mempengaruhi kerapatan
limbat. Bahan organik ini berperan dalam pengembangan struktur. Semakin tinggi
kandungan bahan organiknya semakin berkembang struktur tanah yang dapat
mengakibatkan bongkah semakin kecil (Hartati, 2001).
Ada beberapa
factor yang mempengaruhi BD dan PD Tanah,, menurut (Hanafiah, 2005) sebagai
berikut:
a.
Tekstur
Tekstur tanah dapat diartikan sebagai
penampilan visual suatu tanah berdasarkan komposisi kualitatif dari ukuran
butiran tanah dalam suatu massa tanah tertentu. Tekstur tanah menunjukan komposisi
partikel penyusun tanah.
b.
Bahan
Organik
Bahan organik biasanya berasal dari
proses pelapukan batuan. Bahan organik komposisinya didalam taha memang sedikit
yaitu berkisar 3-5% tapi pengaruhnya sangat besar terhadap perubahan
sifat-sifat tanah. Bahan organik dalam tanah terdiri atas bahan organik kasar
dan bahan organik halus .
c.
Struktur
Struktur tanah merupakan
gumpalan-gumpalan kecil alami dari tanah, akibat melekatnya butir-butir primer
tanah satu sama lain. Satu unit struktur disebut ped (terbentuk karena prose
salami ). Clod juga merupakan unit gumpalan tanah teatpi terbentuknya bukan
karena proses alami (misanya karena pencangkulan tusukan pisau dan sebagainya) .
2.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Persen (%) Pori
Ruang pori merupakan bagian volume tanah
yang ditempati oleh air dan udara, keseimbangan antara udara dan air yang
menempati ruang pori ditentukan oleh ukuran pori dan ada beberapa factor yang
mempengaruhi % pori yang seperti yang di paparkan oleh, (Arsyad S, 2000) antara
lain.
a. Kandunan bahan organic
b. Struktur tanah
c. Tekstur tanah
Porositas tanah tinggi kalau bahan
organik tinggi tanah-tanh dengan struktur granuler atau remah,mempunyai
porositas yang lebih tinggi dari pada tanah-tanah dengan struktur massive
(pejal).tanah denag tkstur pasir banyak mempunyai pori-pori makro sehingga
sulit menahan air, (Hardjowigeno,1987).
3.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persen (%) Field
Capacity
Kapasitas lapang (field capacity)
menunjukkan keadaan tanah yang cukup lembab yang menunjukkan jumlah air terbanyak
yang dapat ditahan oleh tanah terhadap gaya gravitasi. Kapsitas lapang ini
sangat dipengaruhi tingkat kelembaban tanah yang sangat penting bagi
pertumbuhhan tanaman, (Hanafiah, 2005).
4.
Komponen Penyusun Tanah
Tanah terbentuk dari percampuran
komponen penyusun tanah yang bersifat heterogen dan beraneka. Ada empat
komponen tanah penyusun tanah mineral yang tidak dapat dipisahkan dengan
pengamatan mata telanjang. Komponen tanah tersebut di pilahkan menjadi tiga
fase penyusun tanah, yakni (Sutanto, 2005) :
a.
Fase padat : bahan mineral dan bahan organik
b.
Fase cair : legas tanah dan air tanah
c.
Fase gas : udara tanah
kompenen utama penyusun tanah terbagi atas empat
yaitu :
1. Komponen mineral
2. Komponen organic
3. Komponen air tanah
4. Komponen udara
1.
Komponen Mineral
Kecuali tanah gambut, bahan mineral
mendominasi tubuh tanah mineral sebagai hasil pelapukan batuan, media tempat
tumbuh perakan, tanaman, dan penyedia unsur hara, mineral sebagai salah satu
komponen penyusun tanah perlu di pelajari karena beberapa hal, yakni (Sutanto,
2005):
a.
memahami asal
usul tanah :
b.
mengadakan
evaluasi tingat pelapukan dan potensi kesuburan tanah:
c.
mempelajari
homogenitas bahan padat tanah :
d.
mempelajari
sifat fisik dan mekanika tanah : dan
e.
sebagai
kiriteria pembada kategori femili dalam kasifikasi tanah.
Mineral tanah berasal dari hasil
pelapukan bahan induk tanah (berupa batuan baik yang terkonsolidasi maupun yang
tidak terkonsolidasi setelah mengalami proses pelapukan). Berdasarkan sifatnya,
mineral (proses kejadiannya) dapat di pilahkan atas (Sutanto, 2005) :
a.
mineral primer.
b.
mineral sekunder
(hasil pembentukan baru).
2.
Komponen Organik
Kerangka penyusun tanah tidak hanta
terdiri atas bahan mineral saja (tubuh tanah mineral). Bahan organik juga
mempunyai kontribusi (tubuh tanah organik). Kontribusi bahan organik terhadap
tanah sebagai tubuh alam adalah sunbur N tanah dan insur hara lainnya, terutama
S dan P : berperan penting dalam bembentukan stuktur tanah : mempengaruhi
keadaan air, udara, dan tempertur tanah : serta mempengaruhi tingkat kesuburan
tanah, (Pairuman, dkk, 1985).
3.
Komponen Air Tanah
Air mempunyai arti yang sangat penting
berdasarkan dua gatra utama menurut Sutedjo (2005), yakni sebagai berikut :
a.
Gatra Ekologi
yaitu air diperlukan dalam pertumbuhan tanaman dan pengangkutan unsure hara
dalam bentuk larutan.
b.
Gatra Pedologi
yaitu air merupakan factor penting dalam semua proses pedogenesis: pelapukan,
pengayaan humus, mobilitas unsure, pelindian, translokasi, perpindahan dan
lain-lain.
4.
Komponen Udara
Udara tanah seperti halnya air tanah
mempuyai peranan penting di tinjau dari aspek ekologi (respirasi perakaran
tanaman dan mikroorganisme) dan pedogenesis (proses oksidasi dan reduksi). Kandungan
air dan udara dalam pori tanah saling tergantung, apabila tanah di jenuhi air
maka kandungan udara nol kecuali udara yang larut dalam larutan tanah: pada
kondisi tanah kering seluruh ruang pori terisi udara. Kandungan udara pada
kapasitas lapangan di sebut kapasitas udara, dan ini sesuai dengan bagian pori
tanah yang tidak terisi air (pori > 10 µm). kapasitas udara bervariasi
tergantung pada volume pori dan kandungan air pada kapasitas lapangan dengan
nilai rerata kurang lebih 40% untuk pasir, 20% untuk geluh dan debu, dan 10%
untuk lempung, (Buckman dan Brady 1982 ).
III.
BAHAN DAN METODE
1.
Tempat Dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium
Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Khairun Ternate, dengan
waktu pelaksanaannya mulai dari tanggal 28 – 29, November 2011.
2.
Alat Dan Bahan
Adapun alat dan Bahan yang digunakan dalam
praktikum ini antara lain, oven mammert,
ring sample, Timbangan, ember, mistar, alat tulis menulis, kamera (untuk
dokumentasi), Kain lap (untuk memudahkan mengangkat ring sampel tanah yang suda
di panaskan) tanah dan air.
3.
Metode Praktikum
Metode
yang dipakai dalam praktikum ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Metode pengamatan praktikum
No
|
Jenis
Pengamatan
|
Metode
|
1.
2.
3.
4.
|
Bulk Density (BD)
Particle Density (PD)
Persen (%) Pori
Field Capacity
|
Ring Sampel
Ring Sampel
Hitung
Ring Sampel
|
4.
Pelaksanaan
a. Penyiapan
alat dan bahan
b. Ring
sampel yang berisi tanah utuh lapisan I dan lapisan II di timbang sebelum
dijenuhkan untuk mengetahui berat tanah dan berat ring sebelum di jenuhkan.
c.
Ring sampel yang berisi tanah utuh
lapisan I dan lapisan II dijenuhkan kedalam
air sampai udara yang terdapat pada pori tanah terdesak keluar,kemudian
pori tanah tersebut terisi penuh oleh air.
d. Ring
sampel yang berisi tanah utuh lapisan I dan lapisan II ditimbang setelah
dijenuhkan untuk mengatahui nilai berat tanah utuh.
e. Ring
sampel yang berisi tanah utuh lapisan I dan lapisan II ditimbang setelah
dijenuhkan untuk mengatahui nilai berat tanah utuh.
f. Setelah
ditimbang tanah yang berada di ring sampel kemudian ring sampel yang beris
tanah lapisan I dan lapisan II di masukkan ke dalam oven memmet dengan suhu 1050
C selama 24 jam.
g. Setelah
pengeringan selesai selanjutnya ring sampel yang berisi tanah dikeluarkan dari
oven kemudian ring sampel yang berisi tanah ditimbang berat kering ovennya.
h. Kemudian
tanah yang terdapat diring sampel dilepaskan keluar untuk di timbang berat
tanah tanpa ring sampel.
i.
Setelah proses pelepasan selesai di
timbang berat ring, tinggi ring dan diameter ring
j.
Setelah itu proses penghitungan nilai
dari BD, PD, % pori dan Field capacity.
5.
Teknik
Analisa Data
Teknik
analisa data dalam praktikum ini menggunakan beberapa persamaan sebagai berikut
:
a. Pesamaan
Volume Ring Sampel
r2 . t
b. Persamaan
Bulk Density
c.
Persamaan partikel density (PD)
d. Persamaan
Porositas (% pori)
e. Persamaan
Field Capacity
IV.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil
Dari
hasil praktikum dilaboratorium untuk penetapan bulk density (BD), partikel density
(BD), persen (%) pori, dan persen (%) field capacity tanah maka di dapat hasil
sebagai berikut :
Tabel
2. Nilai BD, PD, persen (%) pori dan persen (%) FC dilokasi praktek
No
|
Sampel
|
BD (gr/cm3)
|
PD (gr/cm3)
|
FC (%)
|
Porositas %
|
1.
2.
|
I
II
|
1.0
1.13
|
1.11
1.36
|
36.36
28
|
9.90
16.91
|
Sumber
: data primer diolah 2011
2.
Pembahasan
Sesuai dengan data di atas pada tabel 2,
menunjukan bahwa adanya perbedaan nilai antara Bulk Density (BD), Partikel
Density (PD), Field Capasity (FC), dan Persen Pori pada tanah lapisan I dan tanah lapisan II. Untuk nilai Bulk Density
(BD) pada tanah lapisan I lebih rendah
dibandingkan dengan nilai Bulk Density (BD) pada tanah lapisan II. Hal ini di sebabkan karena
struktur, tekstur dan kandungan bahan organik yang terdapat di lapisan I
sehingga BD Tanah lapisan I jadi rendah.
Menurut Hardjowigeno, (1987) makin
tinggi bulk density maka makin padat suatu tanah, yang berarti makin sulit
meneruskan atau di tembus akar tanaman. Namun pada lapisan I untuk perkembangan
tanaman sangat baik begitu pula pada lapisan II yang memiliki kepadatan tanah
yang sama pada lapisan I, sedangkan pada partikel density (PD) tanah pada
lapisan I lebih rendah Partikel Densitynya dibandingkan dengan partikel density
pada lapisan II, ini berarti menunjukkan kerapatan zarah pada tanah lapisan I
lebih rendah dibandingkan kerapatan zarah pada laipsan II, karena pada lapisan
II kerapatan zarahnya tinggi. Hal ini disebabkan oleh tekstur tanah dan
kandungan bahan organik beserta pengolahan tanah yang dilakaukan pada saat
melakukan penanaman sehingga tanah kerapatan menjadi rendah..
Nilai FC yang diperoleh untuk lapisan I
besar dibandingkan dibandingkan lapisan II hal ini menunjukan pada lapisan I
nilai FC lebih rendah dibandingakn pada lapisan II. Hal ini terjadi karena
adanya perbedaan tekstur dan kadar bahan organik pada kedua lapisan tersebut,
dimana tekstur lapisan I lebih halus dari pada lapisan II begitu pula kadar bahan
organik lebih tinggi dibanding lapisan II. Semakin halus tekstur serta semakin
banyak kadar bahan organik maka kapasitas lapangnya semakin besar.
Pada umumnya dalam tanah ada dua macam
pori, pori makro dan pori mikro, meskipun ada garis batas
yang jelas. Jumlah persen (%) pori yang terdapat pada tanah yang ada di Desa
Akekolano merupakan pori mikro untuk lapisan I karena pada hasil percobaan yang
dilakukan dilaboratorium ternyata didapat hasil lapisan I lebih kecil
porositasnya dibandingkan dengan porositas yang dimiliki oleh lapisan II atau
pori makro lebih dominan pada lapisan II. Hal ini disebabkan kerapatan tanah tinggi sehingga porositas
menjadi lebih kecil.
Hubungan antara BD, persen (%) pori, dan
persen (%) FC pada lapisan I ialah kerapatan tanah yang dimiliki lebih rendah
sehinggah ruang yang tidak ditempati bahan padat lebih kecil atau pori mikro
lebih dominan, hal itupula yang menyebabkan kemampuan tanah untuk menyimpan air
lebih besar. Dan sebaliknya yang terjadi pada lapisan II yang berlawanan dengan
yang terjadi pada lapisan I.
Menurut Sutanto (2005) tanah yang ideal
mempunyai porositas total 50% (padat : pori 1 : 1) ; pori besar (kapasitas
udara) : pori sedang ditambah pori kecil (kapasitas air) 2 : 3 tanah geluh
pasiran menunjukkan agihan yang lebih baik dilapisan permukan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dalam
praktikum ini dapat di simpulakan sebagai berikut :
1.
Nilai BD, PD, FC
dan Persen (%) pori pada setiap lapisan berbeda-beda
2.
BD tanah pada
lapisan I lebih rendah di bandingkan pada lapisan II.
3.
PD tanah lapisan
I rendah di bandingkan pada lapisan II.
4.
Porositas
lapisan I lebih kecil di bandingkan porositas pada lapisan II.
5.
Nilai Field Capacity
lapisan I lebih besar di bandingkan lapisan II.
2.
Saran
Adapun saran dari
praktikum ini agar bisa mengambil sampel tanah bukan Cuma satu lokasi tetapi
mengambil dilokasi-lokasi lain sehingga dapat dibuat suatu perbedaan yang nyata
terhadap lokasi-lokasi tanah tersebut, dengan BD, PD, FC dan % pori yang
bebeda-beda pula.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,
S. 2000. Konservasi Tanah Dan Air. Institut
Pertanian Bogor Press. Bogor.
Buckman
dan Brady. 1982. Ilmu Tanah. Bhratara
Karya Aksara. Jakarta.
Hanafiah,
KA. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Rajawali
Press. Jakarta.
Hardjowigeno.
1987. Ilmu Tanah. PT. Mediatama
Sarana. Jakarta.
Hartati,
TT.2001. Perbaikan Sifat Psament Melalui
Pemberian Bahan Andisol Dan Limbah Olahan Sagu. Program Pasca Sarjana
Fakultas Pertanian. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. (Thesis).
Pairun dkk.
1985. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
Perguruan Tinggi Indonesia Bagian Timur.
Makasar.
Sutanto, 2005.
Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Kanisius
Sutedjo, MM.
2005. Pengantar Ilmu Tanah Terbentuknya
Tanah Dan Tanah Pertanian. Rineka Cipta. Jakarta.
LAMPIRAN
1. Hasil pengamatan di Laboratorium
Tabel 3. Hasil
pengamatan Bulk Density, Partikel Density, persen (%) Pori dan persen (%) Field
Capasity
No.
|
Sampel Tanah
|
Volume
(cm)3
|
Berat (gram)
|
||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
|||
1.
|
I
|
242.85
|
410
|
440
|
220
|
140
|
940
|
2.
|
II
|
219.74
|
430
|
450
|
250
|
130
|
1260
|
Data primer diolah 2011
Menghitung volume ring sampel
Lapisan I
Diketahui : r
t = 5.5 cm
Penyelesaian:
r2 .
t
2
3
Lapisan II
Diketahui :
r
t = 5.4 cm
Penyelesaian:
r2 .
t
2
3
Penetapan Nilai BD, PD, Persen (%) Pori Persen (%)
FC
1)
Persamaan
Bulk Density
2)
Persamaan
Partikel Density (PD)
3)
Persamaan
Porositas (% pori)
4)
Persamaan
Field Capacity
Lapisan I
Penetapan Bulk Density
BD = = 0.90 = 1.0 gr/cm3
Penetapan Partikel Density
PD = = 1.11 gr/cm3
Penetapan % Pori
Penetapan % Field Capacity
Lapisan II
Penetapan Bulk Density
BD = = 1.13 gr/cm3
Penetapan Partikel Density
PD = = 1.36 gr/cm3
Penetapan % Pori
Penetapan
% Field Capacity
Komentar
Posting Komentar