PENETAPAN BD TANAH, PD TANAH, PERSEN (%) PORI DAN PERSEN (%) FC


HALAMAN PENGESAHAN


JUDUL                      : PENETAPAN BD TANAH, PD TANAH, PERSEN
  (%) PORI DAN PERSEN (%) FC
NAMA                       : UDIN HADAD
NPM                           : 041 210 046
KELOMPOK            : III (TIGA)
PRODI                       : AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS              : PERTANIAN




Telah Disetujui Oleh
Koordinator Praktikum DDIT



(IDRIS ABD. RACHMAN, SP.M.Si)






KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia serta kesempatan yang di berikan yang di berikan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah (PENETAPAN BD TANAH, PD TANAH, PERSEN (%) PORI DAN PERSEN (%) FIELD CAPASITY) dapat di susun dengan baik.Syalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat dan keluarganya.
Dengan tersusunya laporan praktikumk ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk di pelajari dalam menambah dan memperdalam ilmu tentang “Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak dosen pengasuh mata kuliah yang telah membimbing dan mengarahkan kami dalam melaksanakan praktikum ini,semoga hasil laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Dengan keterbatsan referensi, penulis mencoba menyajikan laporan praktikum ini dalam bentuk yang sederhana mungkin, maka dari itu saran dan kritikan yang bersifat membanggun sangat kami harapkan demi penyempurnaan laporan praktikum ini kedepan.
Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua, terutama diri penulis.

Ternate,   Desember 2011

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................    Hal
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................        i
KATA PENGANTAR ...............................................................................       ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................      iii             
DAFTAR TABEL ......................................................................................       v
I.                PENDAHULUAN .......................................................................       1
1.  Latar Belakang ..........................................................................       1
2. Tujuan Praktikum  ......................................................................       2
II.           TINJAUAN PUSTAKA    ..........................................................       3
1. Faktor-Faktor Bulk Density Tanah, Partikel Density  ...............       3
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persen (%) Pori  ...............       4
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persen (%) Field Capacity        4
4. Komponen Penyusun Tanah  .....................................................       4
III.             BAHAN DAN METODE ........................................................       7
1.    Tempat Dan Waktu ...................................................................       7
2.  Alat Dan Bahan .........................................................................       7
3.  Metode Praktikum ....................................................................       7
4.  Pelaksanaan   ...............................................................................      7
5.  Teknik Analisa Data .................................................................       8
IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................     10
1.     Hasil .........................................................................................     10
2.     Pembahasan  .............................................................................     10
V.                KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................     12
1.     Kesimpulan ...............................................................................     12
2.     Saran .........................................................................................     12
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................     13
LAMPIRAN.................................................................................................    14


DAFTAR TABEL

Tabel                                                        Teks                                         Halaman
1. Metode pengamatan praktikum ..................................................................     7
2. Nilai BD, PD, persen (%) pori dan persen (%)  FC dilokasi praktek  ........   10
3. Hasil pengamatan Bulk Density, Partikel Density, persen (%) Pori dan
    persen (%) Field Capasity  .........................................................................   14






I.                   PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Pada mulanya tanah di pandang sebagai lapisan permukaan bumi(Natural Body) yang berasal dari bebatuan(natural material) yang telah mengalami serangkaian pelapukkan oleh gaya-gaya alam (natural force) sehingga membentuk regolith (lapisan berpartikel halus).
Tanah terbentuk dari bahan asalnya yang disebut sebagai bahan induk. Bahan induk tanah berasal dari batuan melalui proses pelapukan berubah membentuk lapisan atau horizon-horizon tanah dan akhirnya membentuk suatu tubuh tanah yang utuh.
Batuan induk adalah semua bahan yang keras, maupun lunak seperti abu vulkanik, batu liat, batu kapur, endapan sungai dan laut, gambut serta bahan-bahan lainnya yang merupakan asal pembentukan tanah. Karena tanah berasal dari suatu bahan induk yang telah mengalami pelapukan, maka sifat-sifat tanah baik fisik, kimia, dan minerologi tanahnya tidak berbeda jauh dari sifat bahan induknya, terkecuali telah mengalami pelapukan lanjut.
Tanah merupakan bangunan alami yang tersusun atas horizon-horizon yang terdiri atas bahan mineral dan organik, kemudian manusia sangat tergantung pada tanah dan sampai batas-batas tertentu tanah yang baik tergantung pada manusia dan pengelolahnya. Tanah merupakan tumbuhan alam tumbuhan dapat hidup, dan manusia menikmati dan menggunakan tumbuhan karena keindahannya dan karena manfaatnya dimakan oleh mahluk lainnya. Juga tingkat hidup kerap kali ditentukan oleh kualitas tanah da oleh jenis kualitas tumbuh-tumbuhan dan juga hewan-hewan yang hidup di atasnya.

Bulk density  atau biasa disingkat dengan (BD) merupakan petunjuk kepadatan tanah, makin padat suatu tanah makin tinggi tingkat bulk density, maka penting untuk mengetahui tingkat kepadatan suatu tanah karena makin padat suatu tanah, maka makin sulit air untuk meneruskan atau menembus akar tanaman. BD juga berbeda dengan partikel density (PD) (kerapatan jenis zarah), tanah kering persatuan volume partikel-partikel (padat ) tanah (jadi tidak termasuk pori-pori tanah, tanah mineral mempunyai partikel density = 2,65 g/cm3 dengan mengetahui besarnya bulk density dan partikel density maka dapat dihitung banyaknua persen (%) pori-pori total tanah.

Pori-pori tanah bagian dari tanah yang tidak terisi oleh bahan padat (terisi udara dan air). Pori terdiri atas kasar berisi udara atau air gravitasi dan halus berisi udara atau air kapiler tetapi tidak dapat menyimpan atau menahan air. Peredaran air ini disebut aerase sehingga pori makro dinamakan juga pori aerase. Pori-pori berukuran kecil (pori mikro), memiliki gaya kapiler yang dapat menahan air dan menaikkan air dari permukaan air tanah ke zona perakaran tanaman. Sehingga berdasarkan fungsinya pori-pori ini dinamakan pori kapiler. Porositas adalah jumlah pori aersi dan pori kapiler.

 Dari uaran diatas maka dipandang perlu untuk melakukan percoban penetapan Bulk Density (BD), Partikel Density (PD), Persen (%) Pori dan Persen (%) Filed Capasity (FC).
2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini antara lain :
1.      Mengatahui cara penetapan BD dan PD tanah
2.      Mengatahui  perbedaan nilai BD dan PD pada setiap lapisan
3.      Mengatahui persen (%) pori tanah
4.      Mengatahui field capacity (FC)



II.                TINJAUAN PUSTAKA

1.      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bulk Density Dan Partikel Density Tanah
Kerapatan partikel (Bulk Density) merupakan berat partikel persatuan volume tanah beserta porinya. Kisaran kerapatan limbat tanah berfariasi cukup lebar tergantung ruang pori dan tekstur tanahnya. Bahan organik mineral juga mempengaruhi kerapatan limbat. Bahan organik ini berperan dalam pengembangan struktur. Semakin tinggi kandungan bahan organiknya semakin berkembang struktur tanah yang dapat mengakibatkan bongkah semakin kecil (Hartati, 2001).
Ada beberapa factor yang mempengaruhi BD dan PD Tanah,, menurut (Hanafiah, 2005) sebagai berikut:
a.   Tekstur
Tekstur tanah dapat diartikan sebagai penampilan visual suatu tanah berdasarkan komposisi kualitatif dari ukuran butiran tanah dalam suatu massa tanah tertentu. Tekstur tanah menunjukan komposisi partikel penyusun tanah.
b.   Bahan Organik
Bahan organik biasanya berasal dari proses pelapukan batuan. Bahan organik komposisinya didalam taha memang sedikit yaitu berkisar 3-5% tapi pengaruhnya sangat besar terhadap perubahan sifat-sifat tanah. Bahan organik dalam tanah terdiri atas bahan organik kasar dan bahan organik halus .
c.    Struktur
Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil alami dari tanah, akibat melekatnya butir-butir primer tanah satu sama lain. Satu unit struktur disebut ped (terbentuk karena prose salami ). Clod juga merupakan unit gumpalan tanah teatpi terbentuknya bukan karena proses alami (misanya karena pencangkulan tusukan pisau dan sebagainya) .
2.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persen (%) Pori
Ruang pori merupakan bagian volume tanah yang ditempati oleh air dan udara, keseimbangan antara udara dan air yang menempati ruang pori ditentukan oleh ukuran pori dan ada beberapa factor yang mempengaruhi % pori yang seperti yang di paparkan oleh, (Arsyad S, 2000) antara lain.
a.       Kandunan bahan organic
b.      Struktur tanah
c.       Tekstur tanah
Porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi tanah-tanh dengan struktur granuler atau remah,mempunyai porositas yang lebih tinggi dari pada tanah-tanah dengan struktur massive (pejal).tanah denag tkstur pasir banyak mempunyai pori-pori makro sehingga sulit menahan air, (Hardjowigeno,1987).
3.   Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persen (%) Field Capacity
Kapasitas lapang (field capacity) menunjukkan keadaan tanah yang cukup lembab yang menunjukkan jumlah air terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah terhadap gaya gravitasi. Kapsitas lapang ini sangat dipengaruhi tingkat kelembaban tanah yang sangat penting bagi pertumbuhhan tanaman, (Hanafiah, 2005).
4.   Komponen Penyusun Tanah
Tanah terbentuk dari percampuran komponen penyusun tanah yang bersifat heterogen dan beraneka. Ada empat komponen tanah penyusun tanah mineral yang tidak dapat dipisahkan dengan pengamatan mata telanjang. Komponen tanah tersebut di pilahkan menjadi tiga fase penyusun tanah, yakni (Sutanto, 2005) :
a.             Fase padat  : bahan mineral dan bahan organik
b.            Fase cair      : legas tanah dan air tanah
c.             Fase gas      : udara tanah

kompenen utama penyusun tanah terbagi atas empat yaitu :
1.      Komponen mineral
2.      Komponen organic
3.      Komponen air tanah
4.      Komponen udara

1.   Komponen Mineral
Kecuali tanah gambut, bahan mineral mendominasi tubuh tanah mineral sebagai hasil pelapukan batuan, media tempat tumbuh perakan, tanaman, dan penyedia unsur hara, mineral sebagai salah satu komponen penyusun tanah perlu di pelajari karena beberapa hal, yakni (Sutanto, 2005):
a.       memahami asal usul tanah :
b.      mengadakan evaluasi tingat pelapukan dan potensi kesuburan tanah:
c.       mempelajari homogenitas bahan padat tanah :
d.      mempelajari sifat fisik dan mekanika tanah : dan
e.       sebagai kiriteria pembada kategori femili dalam kasifikasi tanah.
Mineral tanah berasal dari hasil pelapukan bahan induk tanah (berupa batuan baik yang terkonsolidasi maupun yang tidak terkonsolidasi setelah mengalami proses pelapukan). Berdasarkan sifatnya, mineral (proses kejadiannya) dapat di pilahkan atas (Sutanto, 2005) : 
a.       mineral primer.
b.      mineral sekunder (hasil pembentukan baru).

2.   Komponen Organik
Kerangka penyusun tanah tidak hanta terdiri atas bahan mineral saja (tubuh tanah mineral). Bahan organik juga mempunyai kontribusi (tubuh tanah organik). Kontribusi bahan organik terhadap tanah sebagai tubuh alam adalah sunbur N tanah dan insur hara lainnya, terutama S dan P : berperan penting dalam bembentukan stuktur tanah : mempengaruhi keadaan air, udara, dan tempertur tanah : serta mempengaruhi tingkat kesuburan tanah, (Pairuman, dkk, 1985).
3.    Komponen Air Tanah
Air mempunyai arti yang sangat penting berdasarkan dua gatra utama menurut Sutedjo (2005), yakni sebagai berikut :
a.       Gatra Ekologi yaitu air diperlukan dalam pertumbuhan tanaman dan pengangkutan unsure hara dalam bentuk larutan.
b.      Gatra Pedologi yaitu air merupakan factor penting dalam semua proses pedogenesis: pelapukan, pengayaan humus, mobilitas unsure, pelindian, translokasi, perpindahan dan lain-lain.

4.      Komponen Udara
Udara tanah seperti halnya air tanah mempuyai peranan penting di tinjau dari aspek ekologi (respirasi perakaran tanaman dan mikroorganisme) dan pedogenesis (proses oksidasi dan reduksi). Kandungan air dan udara dalam pori tanah saling tergantung, apabila tanah di jenuhi air maka kandungan udara nol kecuali udara yang larut dalam larutan tanah: pada kondisi tanah kering seluruh ruang pori terisi udara. Kandungan udara pada kapasitas lapangan di sebut kapasitas udara, dan ini sesuai dengan bagian pori tanah yang tidak terisi air (pori > 10 µm). kapasitas udara bervariasi tergantung pada volume pori dan kandungan air pada kapasitas lapangan dengan nilai rerata kurang lebih 40% untuk pasir, 20% untuk geluh dan debu, dan 10% untuk lempung, (Buckman dan Brady 1982 ).



III.             BAHAN DAN METODE

1.      Tempat Dan Waktu
   Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Khairun Ternate, dengan waktu pelaksanaannya mulai dari tanggal 28 – 29, November 2011.

2.      Alat Dan Bahan
     Adapun alat dan Bahan yang digunakan dalam praktikum ini  antara lain, oven mammert, ring sample, Timbangan, ember, mistar, alat tulis menulis, kamera (untuk dokumentasi), Kain lap (untuk memudahkan mengangkat ring sampel tanah yang suda di panaskan) tanah dan air.

3.      Metode Praktikum

Metode yang dipakai dalam praktikum ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Metode pengamatan praktikum
No
Jenis Pengamatan
Metode
1.
2.
3.
4.
Bulk Density (BD)
Particle Density (PD)
Persen (%) Pori
Field Capacity
Ring Sampel
Ring Sampel
Hitung
Ring Sampel


4.      Pelaksanaan

a.       Penyiapan alat dan bahan
b.      Ring sampel yang berisi tanah utuh lapisan I dan lapisan II di timbang sebelum dijenuhkan untuk mengetahui berat tanah dan berat ring sebelum di jenuhkan.
c.       Ring sampel yang berisi tanah utuh lapisan I dan lapisan II dijenuhkan kedalam  air sampai udara yang terdapat pada pori tanah terdesak keluar,kemudian pori tanah tersebut terisi penuh oleh air.
d.      Ring sampel yang berisi tanah utuh lapisan I dan lapisan II ditimbang setelah dijenuhkan untuk mengatahui nilai berat tanah utuh.
e.       Ring sampel yang berisi tanah utuh lapisan I dan lapisan II ditimbang setelah dijenuhkan untuk mengatahui nilai berat tanah utuh.
f.       Setelah ditimbang tanah yang berada di ring sampel kemudian ring sampel yang beris tanah lapisan I dan lapisan II di masukkan ke dalam oven memmet dengan suhu 1050 C selama 24 jam.
g.      Setelah pengeringan selesai selanjutnya ring sampel yang berisi tanah dikeluarkan dari oven kemudian ring sampel yang berisi tanah ditimbang berat kering ovennya.
h.      Kemudian tanah yang terdapat diring sampel dilepaskan keluar untuk di timbang berat tanah tanpa ring sampel.
i.        Setelah proses pelepasan selesai di timbang berat ring, tinggi ring dan diameter ring
j.        Setelah itu proses penghitungan nilai dari BD, PD, % pori dan Field capacity.

5.      Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam praktikum ini menggunakan beberapa persamaan sebagai berikut :
a.       Pesamaan Volume Ring Sampel
r2 . t
b.      Persamaan Bulk Density
c.       Persamaan partikel density (PD)
d.      Persamaan Porositas (% pori)
e.       Persamaan Field Capacity


IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN

1.      Hasil
Dari hasil praktikum dilaboratorium untuk penetapan bulk density (BD), partikel density (BD), persen (%) pori, dan persen (%) field capacity tanah maka di dapat hasil sebagai berikut :
Tabel 2. Nilai BD, PD, persen (%) pori dan persen (%)  FC dilokasi praktek
No
Sampel
BD (gr/cm3)
PD (gr/cm3)
FC (%)
Porositas %
1.
2.
I
II
1.0
1.13
1.11
1.36
36.36
28
9.90
16.91
Sumber : data primer diolah 2011

2.      Pembahasan

Sesuai dengan data di atas pada tabel 2, menunjukan bahwa adanya perbedaan nilai antara Bulk Density (BD), Partikel Density (PD), Field Capasity (FC), dan Persen Pori pada  tanah lapisan I dan  tanah lapisan II. Untuk nilai Bulk Density (BD) pada  tanah lapisan I lebih rendah dibandingkan dengan nilai Bulk Density (BD) pada  tanah lapisan II. Hal ini di sebabkan karena struktur, tekstur dan kandungan bahan organik yang terdapat di lapisan I sehingga BD Tanah lapisan I jadi rendah.
Menurut Hardjowigeno, (1987) makin tinggi bulk density maka makin padat suatu tanah, yang berarti makin sulit meneruskan atau di tembus akar tanaman. Namun pada lapisan I untuk perkembangan tanaman sangat baik begitu pula pada lapisan II yang memiliki kepadatan tanah yang sama pada lapisan I, sedangkan pada partikel density (PD) tanah pada lapisan I lebih rendah Partikel Densitynya dibandingkan dengan partikel density pada lapisan II, ini berarti menunjukkan kerapatan zarah pada tanah lapisan I lebih rendah dibandingkan kerapatan zarah pada laipsan II, karena pada lapisan II kerapatan zarahnya tinggi. Hal ini disebabkan oleh tekstur tanah dan kandungan bahan organik beserta pengolahan tanah yang dilakaukan pada saat melakukan penanaman sehingga tanah kerapatan menjadi rendah..
Nilai FC yang diperoleh untuk lapisan I besar dibandingkan dibandingkan lapisan II hal ini menunjukan pada lapisan I nilai FC lebih rendah dibandingakn pada lapisan II. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan tekstur dan kadar bahan organik pada kedua lapisan tersebut, dimana tekstur lapisan I lebih halus dari pada lapisan II begitu pula kadar bahan organik lebih tinggi dibanding lapisan II. Semakin halus tekstur serta semakin banyak kadar bahan organik maka kapasitas lapangnya semakin besar.
Pada umumnya dalam tanah ada dua macam pori, pori makro dan pori mikro, meskipun ada garis batas yang jelas. Jumlah persen (%) pori yang terdapat pada tanah yang ada di Desa Akekolano merupakan pori mikro untuk lapisan I karena pada hasil percobaan yang dilakukan dilaboratorium ternyata didapat hasil lapisan I lebih kecil porositasnya dibandingkan dengan porositas yang dimiliki oleh lapisan II atau pori makro lebih dominan pada lapisan II. Hal ini disebabkan  kerapatan tanah tinggi sehingga porositas menjadi lebih kecil.
Hubungan antara BD, persen (%) pori, dan persen (%) FC pada lapisan I ialah kerapatan tanah yang dimiliki lebih rendah sehinggah ruang yang tidak ditempati bahan padat lebih kecil atau pori mikro lebih dominan, hal itupula yang menyebabkan kemampuan tanah untuk menyimpan air lebih besar. Dan sebaliknya yang terjadi pada lapisan II yang berlawanan dengan yang terjadi pada lapisan I.
Menurut Sutanto (2005) tanah yang ideal mempunyai porositas total 50% (padat : pori 1 : 1) ; pori besar (kapasitas udara) : pori sedang ditambah pori kecil (kapasitas air) 2 : 3 tanah geluh pasiran menunjukkan agihan yang lebih baik dilapisan permukan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
1.       Kesimpulan
                        Dari pembahasan diatas maka dalam praktikum ini dapat di simpulakan sebagai berikut :
            1.      Nilai BD, PD, FC dan Persen (%) pori pada setiap lapisan berbeda-beda
            2.      BD tanah pada lapisan I lebih rendah di bandingkan pada lapisan II.
            3.      PD tanah lapisan I rendah di bandingkan pada lapisan II.
            4.      Porositas lapisan I lebih kecil di bandingkan porositas pada lapisan II.
            5.      Nilai Field Capacity lapisan I lebih besar di bandingkan lapisan II.

2.       Saran
Adapun saran dari praktikum ini agar bisa mengambil sampel tanah bukan Cuma satu lokasi tetapi mengambil dilokasi-lokasi lain sehingga dapat dibuat suatu perbedaan yang nyata terhadap lokasi-lokasi tanah tersebut, dengan BD, PD, FC dan % pori yang bebeda-beda pula.



DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, S. 2000. Konservasi Tanah Dan Air. Institut Pertanian Bogor Press. Bogor.
Buckman dan Brady. 1982. Ilmu Tanah. Bhratara Karya Aksara. Jakarta.
Hanafiah, KA. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Rajawali Press. Jakarta.
Hardjowigeno. 1987. Ilmu Tanah. PT. Mediatama Sarana. Jakarta.
Hartati, TT.2001. Perbaikan Sifat Psament Melalui Pemberian Bahan Andisol Dan Limbah Olahan Sagu. Program Pasca Sarjana Fakultas Pertanian. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. (Thesis).
Pairun dkk. 1985. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Perguruan Tinggi Indonesia Bagian Timur.     Makasar.
Sutanto, 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Kanisius
Sutedjo, MM. 2005. Pengantar Ilmu Tanah Terbentuknya Tanah Dan Tanah Pertanian. Rineka Cipta. Jakarta.


LAMPIRAN

1. Hasil pengamatan di Laboratorium
Tabel 3. Hasil pengamatan Bulk Density, Partikel Density, persen (%) Pori dan persen (%) Field Capasity
No.
Sampel Tanah
Volume
(cm)3
Berat (gram)
I
II
III
IV
V
1.
I
242.85
410
440
220
140
940
2.
II
219.74
430
450
250
130
1260
Data primer diolah 2011
Menghitung volume ring sampel
Flowchart: Magnetic Disk: RING SAMPLE
d = 7.5 cm
Lapisan I
Diketahui :                                              r
                                                                             t =  5.5 cm
Penyelesaian:
r2 . t
2 
3

Flowchart: Magnetic Disk: RING SAMPLE
d = 7.2 cm
Lapisan II
Diketahui :                                                  r
                                                                                 t =  5.4 cm
Penyelesaian:
r2 . t
2 
3

Penetapan Nilai BD, PD, Persen (%) Pori Persen (%) FC
1)      Persamaan Bulk Density
2)      Persamaan Partikel Density (PD)
3)      Persamaan Porositas (% pori)
4)      Persamaan Field Capacity
Lapisan I
Penetapan Bulk Density
BD =  = 0.90 = 1.0 gr/cm3
Penetapan Partikel Density
PD =  = 1.11 gr/cm3
Penetapan % Pori
Penetapan % Field Capacity


Lapisan II
Penetapan Bulk Density
BD =  = 1.13 gr/cm3
Penetapan Partikel Density
PD =  = 1.36 gr/cm3
Penetapan % Pori
Penetapan % Field Capacity


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sprayer Mekanisasi Pertanian

PENETAPAN LAJU INFILTRASI DAN PERKOLASI