Invetarisasi Dan Keragaman Fisik Bunga Yang Berpotensi Sebagi Tanaman Hias Air Di Kota Ternate


I.     PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Tanaman hias mulai diminati oleh masyarakat. Umumnya yang populer di masyarakat berkisar antara tanaman jenis anggrek dan bunga-bungaan lainnya. Selain lebih membutuhkan ruangan yang sedikit, pemeliharaannya pun relatif mudah. Bahkan, jika benar-benar serius digarap sebenarnya tanaman hias ini dapat dijadikan satu cara untuk melindungi flora asli Indonesia dan konservasi lingkungan secara berkelanjutan di masa mendatang.
Indonesia dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati. Sebagian dari kekayaan flora yang melimpah tersebut berpotensi sebagai tanaman hias. Dengan berbagai ragam keindahan dan keunikan, flora Indonesia mempunyai peluang untuk diberdayakan sebagai komoditas komersial yang penting dan dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan petani tanaman hias dan devisa negara.
Hasil eksplorasi yang dilakukan berbagai pihak memberikan informasi bahwa beberapa jenis plasma nutfah yang dikoleksi mempunyai potensi untuk dijadikan tanaman hias. Beberapa spesises yang tumbuh di hutan memiliki potensi sebagai tanaman hias namun sapi saat ini belu di kembangkan.
Pemberdayaan dan pemanfaatan serta pengembangan jenis tanaman hias terkoleksi perlu mempertimbangkan faktor internal dan eksternal terutama akses pasarnya. Kendala dalam agrobisnis tanaman hias antara lain adalah preferensi konsumen yang relatif cepat berubah. Oleh karena itu, terhadap tanaman hias terkoleksi perlu dipelajari dan diteliti potensi fungsi dan kegunaannya baik sebagai bunga potong, tanaman hias pot atau taman, ataupun sebagai daun potong dengan kriteria menurut selera pasar.
Sistem usaha tani tanaman hias yang dilakukan petani dan pengusaha berbeda-beda. Pada umumnya sering dilakukan jual-beli bibit atau tanaman dengan ukuran siap jual dari daerah sekitarnya atau dari pusat-pusat produsen dan perdagangan tanaman hias. Petani pengusaha setelah membeli tanaman hias tertentu kemudian memeliharanya sebelum dijual kepada konsumen. Pemeliharaan bersifat sementara untuk menghindari risiko yang mungkin terjadi. Tanaman akan dilepas jika harga yang ditawarkan konsumen memberikan sedikit keuntungan. Dengan prinsip seperti itu, volume penjualan dapat meningkat, terutama untuk jenis-jenis tanaman hias taman.
B.  Tujuan
Tujuan dari peyusunan laporan ini ialah untuk meninventarisai dan mengidentifikasi keragaman fisik bunga dari tanaman hias yang hidup di air dan dapat berpotensi sebagai tanaman hias air di Kota Ternate dalam pengembangan usaha di sektor tanaman hias dan pelestarian jagar alam di Kota Ternate.


II.  TINJAUAN PUSTAKA

A.  Keanekaragaman Bunga Hias
Saat ini banyak jenis bunga yang bisa kita dapatkan di toko bunga. Biasanya toko bunga menjualnya lengkap dengan vas bunga. Namun kita juga dapat membeli hanya seikat bunga. Berbagai bunga yang dijual, dipajang dengan indah. Kita dapat membelinya untuk hadiah kepada orang yang kita sayangi maupun untuk kita sendiri sebagai tanaman budidaya. Selain itu, banyak juga bunga yang dijadikan sebagai tanaman hias.
Dengan tingginya keanekaragaman jenis tanaman hias yang ada, sebenarnya sangat banyak desain arsitektur yang dapat diciptakan dari kombinasi-kombinasinya, namun umumnya tanaman hias yang digunakan dalam arsitektur ruang maupun taman terkesan monoton dan kurang bervariasi. 
Berikut beberapa contoh tanaman hias dan bunga potong yang dapat dijadikan rujukan untuk penataan lansekap: kamboja, Kaladium merah, Paku tanduk rusa /simbar menjangan, Lidah buaya, Kaktus, Sikas, Pandan bali, Sansivera, Anggrek tanah / iris, Tricolor/ bunga manggar, Gladiol, Anthurium kuping gajah, Bunga Pikok ungu, Sedap malam, Mawar Merah. Dalam botani, habitus dipakai untuk menggambarkan penampilan umum atau arsitektur suatu tumbuhan. Sebagai contoh, melinjo merupakan contoh jenis Gnetum yang berhabitus pohon. Habitus biasanya diperjelas lagi dengan suatu istilah morfologi penjelas atau kisaran ukuran yang dapat dijumpai pada keadaan alamiah.
Tanaman semak sangat bervariasi, tinggi, dan volumenya bergradasi. Tingginya mulai dari atas ground cover sampai setinggi pohon sebagai peneduh. Karakternya juga beragam, ada yang tumbuh vertikal, melebar ke arah horisontal atau tumbuh menjuntai. Tanaman yang bisa dijadikan pagar hidup dapat berbentuk perdu tinggi atau perdu rendah. Tanaman jenis perdu yang sering digunakan sebagai pagar hidup dapat menyerap dengan baik gas-gas pencemar udara (Werdiningsih, 2007). Dari berbagai jenis tanaman perdu dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias, baik itu untuk tanaman hias pot maupun tanaman hias kebun.
Hasil eksplorasi yang dilakukan berbagai pihak memberikan informasi bahwa beberapa jenis plasma nutfah yang dikoleksi mempunyai potensi untuk dijadikan tanaman hias. Adapun jenis-jenis tanaman hias hasil Indonesia yang berpotensi nilai ekonomi tinggi cukup banyak, antara lain hasil-hasil silangan terseleksi pada anggrek dan Aglonema. Banyak spesies/kultivar dari family Zingiberaceae, Araceae, Orchida-ceae, Palmae, Polypodiaceae, dan Pandanaceae mempunyai potensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Berdasarkan informasi dari Balai Penelitian Tanaman Hias (2012), terdapat beberapa criteria pemilihan tanaman hias yang sering digunakan berdasarkan jenisnya, diantaranya yaitu 1). Bunga potong, 2). Tanaman hias pot, 3). Tanaman hias daun, dan  4). Tanaman hias taman. Rahman dan Bukhari (2010) pun demikian mendefinisikan tanaman hias (ornamental plant) sebagai tanaman yang memiliki nilai artistic, terdiri dari tanaman hias daun, tanaman hias pohon dan tanaman hias bunga.
Krisan merupakan salah satu tanaman hias yang sangat populer di Indonesia dikarenakan warnanya menarik sehingga banyak digunakan sebagai penghias taman rumah, dekorasi ruangan dalam bentuk bunga potong. Adapun jenis bunga potong lainnya yang dapat dijadikan dekorasi ruangan, yaitu mawar potong segar. Menurut Wediyanto et al., (2009), mawar potong segar adalah bunga dari spesies Rosa hybrid, termasuk dalam Familia Rosaceae yang dipotong dipetik pada tingkat ketuaan optimal sesuai standar. Peningkatan kualitas bunga yang baik seperti keindahan dan kesegaran bunga potong krisan dapat dinikmati lebih lama merupakan hal yang perlu diperhatikan. Halevy & Mayak (1981) mengemukakan bahwa kesegaran bunga potong setiap jenis tanaman memerlukan komposisi larutan perendam yang berbeda. Hasil penelitian Wiraatmaja et al.,  (2007) menunjukkan bahwa dengan penggunaan campuran sukrosa pada konsentrasi 2,70% dengan asam sitrat 400 ppm ke dalam larutan perendam, dapat memperpanjang kesegaran bunga potong krisan dan lainnya.
Tanaman hias dalam pot (potplant) sekarang banyak dinikmati oleh masyarakat. Hal ini terbukti bahwa hamper semua perkantoran dan hotel serta pusat perbelanjaan di kota-kota besar menghias tempatnya dengan menggunakan tanaman hias dalam pot. Selain itu hamper 70% pencipta taman menghiasi ruangannya dengan tanaman hias dalam pot. Dalam memilih tanaman hias konsumen akan melihat penampilannya yaitu besar kecil bunganya, warnanya, kesegarannya dan kualitas sesuai dengan keinginan konsumen maka konsumen akan tertarik untuk mengkonsumsi tanaman hias yang dipasarkan dan sesuai dengan keinginan konsumen terutama konsumen potensial. Lakamisi (2010) berpendapat bahwa elastisitas pada tanaman pot mempunyai kemungkinan besar dan kecenderungan menguat dibandingkan dengan bunga potong secara umum.
Adapun beberapa manfaat dari tanaman hias dan bunga potong. Seperti yang disebutkan oleh Rahardi et al., (1993), manfaat utama tanaman anggrek adalah sebagai tanaman hias karena bunga anggrek mempunyai keindahan, baunya yang khas, dan nilai estetika yang tinggi, selain itu anggrek bermanfaat sebagai campuran ramuan obat-obatan, bahan minyak wangi/ minyak rambut. 
B.  Perkembangan Bunga Hias Di Kota Ternate
Pada masa kini budidaya tanaman hias sudah menjadi hobi dan tren  bagi seluruh masyarakat Kota Ternate mulai dari kalangan muda sampai dengan sampai yang tua. Hal ini dapat dilihat dari bunga-bunga yang di tanama di depar rumah dengan media tanaman yang beranekaragam. Media tanam yang digunakan ialah sebut kelapa dan tanah. Untuk medi tambahanya biasa ditanam menggunakan pot maupun di tanaman langsung dipekarangan rumah.
Minat akan tanaman hisa untuk masyarakat Kota Ternate sangat lah beragam, misalnya tanaman hias air, tanaman berbunga dan tanaman hias yang hanya memiliki daunnya saja. Di Kota Ternate, tanaman hisa berna mecapi masa kejayanya diman pada saat itu tanaman hisa sangat digemari oleh kalang ibu rumah tangga bahkan tanaman hisa menjadi barang yang sangat mahal dan barang langkah pada saat itu. Demi mendapatkan tanaman hias mereka bersediah untuk mengeluarka uang yang banyak untuk mendapatkanya. Karena menurut bunga adalah sesuatu yang bernila dan indah untuk dimiliki pada saat itu.
C.  Bunga Hias Air
Tanaman  hias air merupakaan tanaman yang sangat sensitif dengan kekeringan atau tanaman yang tidak dapat hidup jika kebutuhan airnya tidak terpenuhi. Kebutuhan air dan sinar matahari sangat beragam. Tanaman hias air yang sering dijumpai dan populer antaralain sebagai berikut:
1.    Water Poppy
Gambar 1. Water  Poppy
Water poppy atau Hydrocleys nymphoides termasuk tanaman yang rajin berbunga sepanjang tahun (perrennial). Di kolam sering dipakai sebagai cover ground. Namun bisa tampil cantik dalam wadah gerabah sebagai penghias halaman rumah. Tanaman famili Limnocharitaceae ini memiliki diameter bunga antara 3-5 cm. Tersusun dari 3 mahkota bunga yang berwarna kuning lembut. Bunga muncul dari ketiak daun yang berbentuk oval agak bulat. Bunganya hanya mekar sehari kemudian rontok. Bila diraba permukaan daun yang hijau tua mengkilap ini seperti berdaging. Seluruh bagian water poppy mampu mengapung di permukaan air seperti halnya kangkung air. Akarnya menjalar keluar dari buku-buku batang. Dengan demikian bisa diperbanyak dengan memotong bagian ruas batang dan ditancapkan kedalam lumpur. Water poppy membutuhkan sinar matahari penuh sepanjang hari supaya subur dan rajin berbunga.
2.    Enceng Gondok
Gambar 2. Enceng Gondok
Di Indonesia, tanaman air ini dikenal dengan nama enceng gondok. Awalnya didatangkan dari Brasil oleh orang-orang Belanda sebagai tanaman hias. Tanaman yang mampu berkembang pesat ini kemudian dianggap sebagai gulma air. Namun saat ini banyak dimanfaatkan sebagai filter air dari polusi logam-logam berat. Bahkan sudah dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan dan pakan ternak.
Bunga tanaman ini tampil eksotis dengan warna ungu muda yang tersusun dalam malai dan hanya mekar untuk sehari saja. Biasanya terdiri dari 4-6 kuntum tiap tangkainya. Daunnya berbentuk bundar dengan ujung agak meruncing, warnanya hijau cerah dan permukaannya diselimuti lapisan lilin. Bentuk tangkai enceng gondok menggelembung karena berisi rongga udara yang berfungsi sekaligus sebagai alat pemengapung di air. Akarnya menggantung dan berambut, tumbuh memanjang dalam air.
3.    Typha Latifolia
Gambar 3. Typha Latifolia
Bunga tanaman ini sering ditemukan pada penjual bunga potong, di penjual tanaman hias ini disebut tipa dan populer dengan nama stok. Typha latifolia atau Cat Tail/Stok termasuk tanaman air berbentuk rumpun dari keluarga Thypaceae. Bunga betina berbentuk silindris berwarna coklat mirip ekor kucing. Bunga jantan yang bentuknya juga sama terletak diatas bunga betina dengan ukuran lebih kecil. Bila serbuk sari bunga jantan jatuh di bunga betina yang sudah matang akan terjadi penyerbukan secara alami.
Panjang bunga sekitar 15-20 cm, tumbuh lurus di ujung tangkai yang panjang. Karena sosoknya yang tinggi, sekitar 1,5-2,5 meter, banyak dipakai sebagai background kolam taman. Daunnya ramping menyerupai pita, tumbuh tinggi sejajar dengan tangkai. Bunganya juga dipakai sebagai pelengkap rangkaian bunga segar untuk menambah kesan alami.
Tanaman ini disebut juga pickerel rush, tanaman ini berbunga sepanjang tahun dan mencapai tinggi kira-kira 1 meter lebih. Tangkainya panjang menopang daun yang menyerupai hati tapi memanjang 25 cm. Setiap tangkai tanaman sedikitnya memiliki 2-4 helai daun. Bunganya sangat indah. Warnanya biru keunguan kecil-kecil berkerumun dalam tandan pada tangkai yang menjulang.
Pontederia butuh sinar matahari sejak pagi hari hingga pukul 13.00. Perhatikan pula lingkungan tanaman. BIla terlampau lembab, tangkai dan daunnya dapat terserang kutu hitam. Tanaman ini tumbuh merumpun. Dari tanaman induk akan muncul tunas-tunas tanaman baru dan seterusnya beranak pinak. Sebaiknya tanaman yang sudah selesai berbunga dipotong agar tanaman baru tumbuh lebih cepat.
5.    Melati Air
Gambar Melati Air
Water Dop - Echinodorus paleafolius bunganya berwarna putih tumbuh berderet pada tangkai yang panjang dalam jumlah beberapa kuntum. Setelah mekar di pagi hari secara bergantian, bunga melati air akan menguncup. Biasanya dari bekas-bekas bunga itu tumbuh tunas-tunas tanaman kecil yang kemudian dapat dipisahkan sebagai tanaman baru. Daun melati air agak kaku, permukaan dan bagian bawah daun ditumbuhi bulu-bulu yang kasar.
Pada jenis tanaman ini terdapat tiga macam bentuk daun yang sering dijumpai, yakni bulat besar, lonjong besar, dan lonjong kecil. Masing-masing memiliki bunga serupa, namun dengan ukuran yang berbeda. Tanaman jenis ini tidak tahan sinar matahari sepanjang hari. Jika daunnya menjadi berwarna kekuning-kuningan, sebaiknya dipindahkan ke tempat yang sedikit teduh.
6.    Teratai
Gambar Teratai
Bunga teratai mempunyai beberapa nama, diantaranya padma, seroia, terate, tarate, dan taratai besar. Sedangkan nama latin tumbuhan air ini berasal dari familia Nymphaeaceae yang mempunyai spsies berbeda, tergantung dari warna bunga. Namun secara keseluruhan fisiologis, tanaman air ini tak jauh berbeda.
Bunganya mempunyai aroma harum. Tumbuh luruh di permukaan air dengan daun yang melebar sejajar dengan air. Panjang tangkai tergantung dari kedalaman air, mulai dari 10 – 200 cm berbentuk bulat panjang. Diametar bunga tergantung dari jenis, mulai 10 cm –20 cm. Benangsari yang berwarna kuning akan terlihat memenuhi bagian kelopak yang mempunyai warna beragam, mulai dari ungu, merah, dan putih.
Bila sebelumnya kita banyak berbicara tentang tanaman dalam pot dengan media pakis, maka kali ini tanaman air akan memberikan satu pilihan baru yang menarik. Sebab, selain dari segi estetika yang bagus antara warna bunga dan daun lebar, teratai juga mampu memberikan aura positif bagi pemiliknya. Unsur air yang diletakkan di depan rumah secara kesehatan akan menyerap debu, sehingga tak masuk ke dalam rumah.


III.   HASIL DAN PEMBAHASAN

A.  Hasil
Tabel 1. Jenis bunga dan lokasi ditemukan
No.
Naman Bunga
Lokasi Di Temukan
1
Bunga Teratai (Nymphaea lotus L)
Danau Ngade
2
Bunga Enceng Gondok (E. Crassipes)
Danau Ngade
Sumber: Data olahan 2012
Tabe 2. Morfologi organ tanaman
No.
Nama Bunga
Bentuk Akar
Bentuk Batang
Bentuk Daun
Bentuk Bunga
Warna Bunga
1.
Bunga Teratai (Nymphaea lotus L)
Akar teratai panjang mampu menambatkan diri dengan kuat di dalam lumpur dasar air
Batang bunga teratai  tinggi dan didalamnya terdapar rongga.
Bentuk bundar atau oval
Bunga teratai berbentuk bintang
Ungu, merah, beserta putih dan benangsarinya berwarna kuning
2.
Bunga Enceng Gondok (E. Crassipes)
Akarnya merupakan akar serabut
Batang yang menggelembung atau berongga
Daunnya tunggal, berbentuk oval dan permukaan daunnya licin
Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung
Ungu
Sumber: Data olahan 2012
Tabel 3. Karateristik warna tanaman
No.
Nama Bunga
Warna Daun
Warna Mahkota Bunga
1.
Bunga Teratai (Nymphaea lotus L)
Hijau dan dibelakan daun terdapat warna keunguan
Putih kemerahan, putih dan ungu
2.
Bunga Enceng Gondok (E. Crassipes)
berwarna hijau
Warna mahkota lembayung muda
Sumber: Data olahan 2012


B.  Pembahasan
Dari hasil di diatas maka dapat di jelaskan bahwa untuk kawasan Kota Ternate khususnya di Danau Laguna, Nagde ditemukan dua spesies tanaman yang tumbuh diatas permukan danau yang berpotensi sebagai tanaman hias air. Hal ini dikarenakan karakteristik dari kedua spesies syangat unik dan indah menawan jika di pandang. Kedu spesies bunga tersebut adalah bunag teratai (Nymphaea lotus L) dan bunga enceng gondok (E. Crassipes).
1.    Bunga Teratai
Teratai merupakan salah satu tanaman air yang memiliki bunga yang sangat indah, dengan warna yang menarik. Sebagai tanaman yang memiliki bunga, keindahan dan keanggunan teratai tak perlu diragukan lagi. Keindahan bunga teratai karena memiliki mahkota, benang sari, dan putik dalam jumlah banyak dan berwarna-warni. Tanaman ini bisa berbu­nga beberapa kali dalam setahun, sehingga boleh dibi­lang masa pembungaannya tidak mengenal musim  (Anonim, 2012).
Sedangkan nama latin tumbuhan air ini berasal dari familia Nymphaeaceae yang mempunyai spsies berbeda, tergantung dari warna bunga.
Klasifikasi dari tanaman hias bunga teratai:
Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Nymphaeales
Famili              : Nymphaeaceae
Genus              : Nymphaea
Spesies            : Nymphaea lotus L
 Tanaman air yang tumbuh tegak. Rimpang tebal bersisik, tumbuh menjalar. Daun dan bunga keluar langsung dari rimpangnya yang terikat pada lumpur di dasar kolam. Helaian daun lebar dan bulat, disangga oleh tangkai yang panjang dan bulat berdiameter 0,5-1 cm, panjangnya 75-150 cm. Daun menyembul ke atas permukaan air, menjulang tegak seperti perisai. Permukaan daun berlilin; warnanya hijau keputihan, tepi rata, bagian tengah agak mencekung, tulang daun tersebar dari pusat daun ke arah tepi, diameter 30-50 cm. Bunganya harum, tumbuh menjulang di atas permukaan air dengan tangkai bulat panjang dan kokoh, panjang tangkai bunga 75-200 cm. Diameter bunga 15-25 cm, benang sari banyak kepala sari kuning, mahkota bunga lebar, ada yang engkel dan ada yang dobel dengan warna merah jambu, putih dan kuning. Bunga mekar sehari penuh dari pagi sampai sore hari (Anonim, 2012).
Setelah layu, mahkota bunga berguguran sampai akhirnya tersisa dasar bunga yang akan menjadi bakal buah, bentuknya seperti kerucut terbalik dengan permukaan datar semacam spons dan berlubang-lubang berisi 15-30 biji, warnanya hijau kekuningan, kemudian hijau dan akhirnya coklat hitam, garis tengah 6-11 cm. Biji bentuknya bulat seperti kacang tanah, terdapat dalam lubang-lubang buah yang berbentuk seperti sarang tawon. Biji yang sudah tua warnanya hijau kehitaman, umurnya kira-kira 1 bulan sejak bunganya mekar. Daunnya biasa dipakai sebagai bahan pembungkus, rimpang muda dan biji bisa dimakan (Anonim, 2012).
Bunga ini mempunyai tiga ha yang menarik, yang terletak di bagian :
1.    Bunga
Bunganya yang tumbuh menjulang di atai tangkai, berbentuk lonjong dengan ujung yang semakin meruncing. Saat belum mekar, bunga ini tampak mirip dengan mangkok sup. Setelah mekar, kelopak bunganya merebak, namun sebagian masih menghadap ke atas. Jangka waktu bunga ini mekar yaitu hanya sekitar 3-4 hari. Warna bunga dikaitkan dengan negeri asalnya. Contohnya lotus kuning berasal dari Amerika, putih dari India, dan pink dari Cina.
2.    Daun
Bentuk daun lotus ini bulat lebar, dengan bagian tepi bergelombang. Dari jauh, daun-daun lotus terlihat seperti jajaran payung yang sedang mengembang. Warna daun bagian atas hijau keabu-abuan, sisi bawahnya berwarna lebih muda. Permukaan daun terasa licin dan kenyal karena diselimuti lapisan lilin.
3.    Tangkai
Pada bagian tangkainya juga tidak kalah menarik dengan bagian lainnya, karena tangkai lotus menjulang tinggi sampai 180 cm, sementara tangkau daunnya mencapai 100 cm lebih. Tangkai ini sangat lentur tapi kuat dan tidak gampang patah digoyang angin.
Bunga teratai adalah habitat asli tanaman yang hidup di tempat tergenang seperti rawa dan danau dengan tekstur tanah berlumpur. Sehingga bunga teratai hidup sagatlah bergatung pada air.
2.    Bunga Enceng Gondok
Klasifikasinya adalah sebagai berikut :
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Sub divisi        : Angiospermae
Kelas               : Monocotyledoneae
Suku                : Pontederiaceae
Marga              : Eichhornia
Jenis                : Eichhornia crassipes Solms
Adapun bagian-bagian tanaman yang berperan dalam penguraian air limbah adalah sebagai berikut :
a.    Akar
Bagian akar eceng gondok ditumbuhi dengan bulu-bulu akar yang berserabut, berfungsi sebagai pegangan atau jangkar tanaman. Sebagian besar peranan akar untuk menyerap zat-zat yang diperlukan tanaman dari dalam air. Pada ujung akar terdapat kantung akar yang mana di bawah sinar matahari kantung akar ini berwarna merah, susunan akarnya dapat mengumpulkan lumpur atau partikel-partikal yang terlarut dalam air (Ardiwinata, 1950).
b.    Daun
Daun eceng gondok tergolong dalam makrofita yang terletak di atas permukaan air, yang di dalamnya terdapat lapisan rongga udara dan berfungsi sebagai alat pengapung tanaman. Zatn hijau daun(klorofil) eceng gondok terdapat dalam sel epidemis. Dipermukaan atas daun dipenuhi oleh mulut daun(stomata) dan bulu daun. Rongga udara yang terdapat dalam akar, batang, dan daun selain sebagai alat penampungan juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan O2 dari proses fotosintesis. Oksigen hasil dari fotosintesis ini digunakan untuk respirasi tumbuhan dimalam hari dengan menghasilkan CO2 yang akan terlepas kedalam air (Pandey, 1980).
c.    Batang
Batang eceng gondok berbentuk bulat menggelembung yang di dalamnya penuh dengan udara yang berperan untuk mengapaungkan tanaman di permukaan air. Lapisan terluar petiole adalah lapisan epidermis, kemudian dibagian bawahnya terdapat jaringan tipis sklerenkim dengan bentuk sel yang tebal disebut lapisan parenkim, kemudian didalam jaringan ini terdapat jaringan pengangkut (xylem dan floem). Rongga-rongga udara dibatasi oleh dinding penyekat berupa selaput tipis berwarna putih (Pandey, 1950).
d.   Bunga
Eceng gondok berbunga bertangkai dengan warna mahkota lembayung muda. Berbunga majemuk dengan jumlah 6 - 35 berbentuk karangan bunga bulir dengan putik tunggal. Eceng gondok juga memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut, eceng gondok merupakan tumbuhan perennial yang hidup dalam perairan terbuka, yang mengapung bila air dalam dan berakar didasar bila air dangkal. Perkembangbiakan eceng gondok terjadi secara vegetatif maupun secara generatif, perkembangan secara vegetatif terjadi bila tunas baru tumbuh dari ketiak daun, lalu membesar dan akhirnya menjadi tumbuhan baru. Setiap 10 tanaman eceng gondok mampu berkembangbiak menjadi 600.000 tanaman baru dalam waktu 8 bulan, hal inilah membuat eceng gondok banyak dimanfaatkan guna untuk pengolahan air limbah. Eceng gondok dapat mencapai ketinggian antara 40 - 80 cm dengan daun yang licin dan panjangnya 7 - 25 cm.
Hal menarik dari tanaman hias air enceng gondok antara lain sebagai berikut:
1.    Tanaman ini memiliki daun seperti corong dengan betuk ujung daun yang runcing.
2.    Bunganya majemuk tersusun rapi sehingga terlihat sangat indah.
3.    Akarnya merupakan akar serabut yang mampuh mengikat dengan tanah.
Habitat asli dari tanaman eceng gondok adalah tanaman yang hidup di tanah yang tergenang. Yang dimaksud dengan tanah yang tergenang misalnya rawa atau danu. Jika di danu tanaman ini biasanya mengapung diatas permukaan air sedangkan dirawa, akar tanaman ini biasanya mengikat dengan tanah.
IV.   PENUTUP

A.  Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan diatas dapat ditari kesimpulan antara lain sebagai berikut:
1.    Vegetasi yang yang hidup di danau laguna, Ngade dapat dijadikan sebagai prospek tanaman hias air untuk wilayah kota Ternate.
2.    Spesies yang dapat dijadikan tnaman hias air ialah bunga teratai dan tanaman eceng gondok.
3.    Dari kedua spesies tersebut memiliki daya tarik yang sangat unik dan beragam dibedakan dari morfologi tanaman tersebut.
B.  Saran
Sesuai dengan isi laporan di atas baik hasil dan pembahasan, maka Perlu adanya perhatian pemerintah, masyarakat umum, dan masyarakat di sekitarnya perlu adanya peningkatan atau penambahan jumlah tanaman hias air di sekitar danau ngade muntuk menambah keeksotisan danau.


DAFTAR PUSTAKA


Anonim. 2012. Macam-macam tanaman hias.
 <http://tanamanhias.comze.com/index.html>. Diakses 22 Oktober 2012.
Balai Penelitian Tanaman Hias. 2012. Potensi Tanaman Hias Tropis. Pustaka Litbang Departemen Pertanian, Cianjur.
Gilman, E. F., D. G. Watson. 1994. Plumeria rubra Frangipani, Fact Sheet ST-491. Environmental Horticulture Department, Florida Cooperative Extension Service, Institute of Food and Agricultural Sciences, University of Florida.
Halevy, A. H. &  S. Mayak. 1981. Senescense and postharvest physiology of cut flower, Part 2. In Jules Janick (Ed). Horticultutal Reviews. AVI Publishing Company. Inc, Wesport, Connecticut.
Lakamisi, H. 2010. Prospek agribisnis tanaman hias dalam pot (potplant). JUrnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan Vol. 3 (2): 55-59.
Maulana, L. 2009. Si Eksotik Pandan Bali. <http://www.tabloidnova.com/>. Diakses 22 Oktober 2012.
Rahman, A. dan Bukhari R. 2010. Profil agribisnis tanaman hias di kota Medan Propinsi Sumatera Utara. Warta Universita UMA: 1-9.
Rahadi, F., Wahyuni S., dan Nurcahyo E. M. 1993. Agribisnis Tanaman Hias. Penebar Swadaya, Jakarta.
Wediyanto, A., Soesilo, Mochamad Syai, Darliah,… 2009. Standar Operasional Prosedur Budidaya Bunga Potong Mawar (Rosa hybrida). Direktorat Budidaya Tanaman Hias, Direktorat Jenderal Hortikultura, Departemen Pertaian, Bogor.
Werdiningsih, H. 2007. Kajian penggunaan tanaman sebagai alternatif pagar rumah. Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman, Enclosure 6: 32-39

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sprayer Mekanisasi Pertanian

PENETAPAN LAJU INFILTRASI DAN PERKOLASI

PENETAPAN BD TANAH, PD TANAH, PERSEN (%) PORI DAN PERSEN (%) FC